Sinetron vs Film

Baru-baru ini negara kita indonesia telah dihinggapi dengan virus sinetron yang makin menjamur, memenuhi target pasar dengan memanfaatkan momen yang sangat potensial dari para penikmat pertelevisian. Tak heran perkembangan sinetron jauh lebih manjanjikan daripada film yang hanya membutuhkan satu kali tayang tanpa memilki episode berlebih namun bagaimana dengan kualitas yang ditawarkan, nah segalanya patut dipertanyakan.


Tingginya intensitas persaingan dari sinetron memaksa para produser untuk menampilkan episode setiap hari tanpa henti sehingga para aktor harus kejar tayang dalam setiap episodenya. Beberapa perbedaan yang paling menonjol dari Sinetron dan Film : 

Pertama :
Film melakukan pemilihan aktor yang cukup alot dan membutuhkan waktu yang cukup lama demi menghadirkan sebuah tontonan yang syarat akan makna dan penuh dengan konten edukasi

Sinetron kebanyakan memilih aktor yang tidak relevan akan tetapi dinikmati oleh para penonton misalkan ibu dan anak memiliki umur yang tidak berbeda jauh sehingga bagi para penikmat film akan merasa sinetron adalah pengaplikasian tata kehidupan dalam video yang kurang memiliki relevansi atau jauh dari bentuk sebenarnya dalam tatanan kehidupan nyata.

Kedua :
Film memiliki kata-kata pilihan sehingga untuk membuat sebuah film harus mendapatkan momen-momen terbaik bahkan satu film membutuhkan lima sampai enam bulan untuk sebuah skrip belum lagi tenggang penayangan.

Sinetron lebih mengedepankan kejar tayang sehingga skrip dan kualitas sering diabaikan, bayangkan jika sinetron memilki waktu tayang harian anda bisa tahu bagaimana hasil kerja dari fokus dengan tergesa-gesa.

Ketiga :
Film memiliki waktu tayang hanya sekali saja dan selanjutnya bisa di tonton dalam kepingan kaset atau cd sehingga sangatlah epik dalam kualitas dan lebih mengedepankan mutu daripada target pemasaran.

Sinetron lebih mengedepankan permintaan pasar yang mana para anak mudah telah menjadikan sinetron sebagai contoh sebuah pergaulan, lihatlah sinetron yang mengadopsikan geng motor, geng dalam sekolahan hal ini sudah sangat banyak ditiru oleh kaum muda dengan membuat sebuah geng. Dan kini banyak dari sinetron mendapatkan teguran dari komisi penyiaran indonesia (kpi) sebagai bentuk kepedulian akan Kehidupan generasi muda.

Keempat :
Film melakukan launching pemutaran perdana di bioskop sebagai sebuah tempat yang syarat dengan ketenangan dan fokus serta menghadirkan suasana yang penuh dengan aura.

Sinetron memilki tayangan perdana langsung di televisi sehingga akan menghemat dana dan dapat menjadi tontonan rumahan. 

0 Response to "Sinetron vs Film"

Posting Komentar