Memanggil dengan pangilan yang buruk

wahai saudaraku, di zaman sekarang ini sangat banyak dari kaum kita yang masih senang bahkan merasa bangga dipanggil dengan panggilan yang tidak senono, mereka bangga dengan sebuah julukan yang menjadi bagian dari kemerosotan moral dan etika. 

http://ibadahakherat.blogspot.com/2015/02/memanggil-dengan-pangilan-yang-buruk.html

Lihatlah kutipan firman Allah dalam Al-Qur'an yang sangat terang dan jelas melarang kita untuk memanggil saudara kita dengan panggilan yang buruk, karena kita tidak tahu apakah kita lebih baik dari orang tersebut di sisi Allah atau tidak. : 

 http://ibadahakherat.blogspot.com/2015/02/memanggil-dengan-pangilan-yang-buruk.html
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.



wahai kaumku yang seiman, kita memiliki kewajiban untuk memanggil saudara kita dengan panggilan yang baik untuk memberikan sebuah kesan bahwa kita menghargai dia sebagai seorang saudara kita

Dalam tatanan kehidupan islam kita diajarkan untuk memanggil yang lebih tua atau yang lebih tinggi derajatnya dari kita dengan menambahkan kata "Wahai" atau memanggil dengan jabatan atau persaudaraan yang disandang tanpa menyebut namanya misalkan Paman, Bibi, Ibu, Bapak, Ibu Guru, Bapak Guru dan lain sebagainya. 

Dalam islam kita sudah diajarkan untuk tidak memanggil seseorang dengan panggilan yang menyesatkan atau panggilan yang menyakiti hati saudara kita yang lain yang panggilan tersebut merupakan bagian dari kekurangan yang dimiliki saudara kita tersebut misalnya si pincang, si buta, si miskin, si buruk rupa panggilan yang seperti ini akan menjauhkan kita dari saudara tersebut dan akan menimbulkan rasa sakit hati bagi kaum yang dihina atau dipanggil dengan panggilan yang buruk. 

Adapun contoh yang kita temukan dari sunah Nabi Muhammad Saw yang menyebut istrinya Aisyah R.a. dengan panggilan Ya Khumaira' ( wahai yang  pipinya kemerahan ) dan juga kita temukan panggilan yang lain seperti As Shiddiq (yang berkata jujur) julukan atau panggilan yang diberikan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, 

Mulai sekarang saudaraku seiman berusahalah untuk memanggil saudaramu dengan panggilan yang baik untuk mempererat tali silaturrahmi dan mempererat persaudaraan kita sesama muslim dan jangan lupa dengan panggilan yang baik kita akan terhindar dari rasa sakit hati dan dendam antara sesama. wassalam


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ - See more at: http://www.alim.org/library/quran/ayah/compare/49/11/islamic-etiquettes-of-moral-behavior-and%09-mankind-is-created-from-a-single-male-and-a-female-and-noblest-is-he-who-is-the-most-righteous#sthash.MBgl7ydq.dpuf

0 Response to "Memanggil dengan pangilan yang buruk"

Posting Komentar